Hidup di era digital membuat generasi Alpha sejak dini harus akrab dengan dunia siber. Mereka tidak hanya mengenal teknologi sebagai hiburan, tetapi juga dituntut untuk berkelana di dalamnya, menemukan peluang baru sekaligus menghadapi berbagai tantangan.
Mulai dari menonton video pembelajaran, bermain gim edukatif, hingga mencari informasi lewat internet, semua itu menjadi bagian dari keseharian mereka.
Namun, kedekatan dengan teknologi tidak otomatis membuat anak memahami cara "berkelana" dengan baik. Saat kehadiran dunia siber tidak bisa dielak, maka sudah saatnya anak-anak diberi bekal agar mampu menjelajahi ruang ini dengan aman dan bijak.
Bukan sekadar kemampuan menggunakan gawai
Literasi digital bukan sekadar bisa mengoperasikan perangkat atau membuka aplikasi. Lebih dari itu, literasi digital mengajarkan anak cara memilah informasi, berpikir kritis, berinteraksi dengan aman, serta menjaga etika dalam dunia maya.
Dengan bekal tersebut, anak tidak hanya menjadi pengguna pasif, melainkan juga bisa menjadi pembelajar aktif yang kreatif dan bertanggung jawab.
Jika literasi digital diperkenalkan sejak dini, anak-anak akan terbiasa mengelola informasi dengan lebih cerdas. Mereka mampu membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoaks, mana konten yang bermanfaat dan mana yang hanya membuang waktu.
Selain itu, mereka juga belajar memahami risiko jejak digital—bahwa setiap komentar, foto, atau video yang diunggah bisa meninggalkan dampak jangka panjang.
Jagat Literasi: upaya nyata bekali anak dengan literasi digital
Kesadaran akan pentingnya literasi digital inilah yang diangkat Kompas.com bersama STEM Indonesia Cerdas Riady Foundation melalui program Jagat Literasi.
Salah satu upaya dari Jagat Literasi ialah membekali anak-anak, khususnya sejak jenjang SD, dengan kemampuan memahami informasi, mengasah berpikir kritis, sekaligus menjaga etika berinternet.
Melalui berbagai kegiatan edukasi, Jagat Literasi membantu generasi muda agar lebih siap menghadapi tantangan di dunia digital, bukan sekadar menjadi pengguna pasif teknologi.
Harapannya, generasi muda Indonesia tumbuh menjadi individu yang melek digital, mampu bersaing secara global, dan tetap menjaga nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti para siswa siswi di MadrasahIbtidaiyah Negeri (MIN) 18 Jakarta, salah satu sekolah yang menjadi tujuan Jagat Literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar